Jumat, 17 Februari 2012

Antara Aku dan Michao


Setiap hari *biasanya* tak lelah aku bawa si Michao motor Mio hijau kesayanganku yang selalu mendampingiku mengitari di kota Intan. Aku sangat menyayangi Micao karena dia merupakan aset terbesar yang pernah aku miliki. Tentunya ia tidak pernah melawanku walaupun aku setiap hari membuatnya haus dan bahkan membuatnya terluka penuh goresan karena kecerobohanku, dan karena itulah ia mempunyai nilai harga yang sangat tinggi bagiku. Aku beruntung ia tak memiliki jantung, karena jika ia memilikinya aku takut akan jatuh cinta kepadanya. Tentu hal itu mudah terjadi jika ada seseorang yang mau mengorbankan dirinya tanpa pamrih demi melindungiku atau bahkan sekedar untuk melihatku tersenyum puas. Apakah aku terlalu egois memahami arti cinta? Atau justru cinta itu sendiri yang menuntut keegoisan? Tidak. bukankah dalam cinta itu dikenal istilah saling memberi dan menerima? Tentu saja. Jika kita menerima ketulusan hati seseorang kita akan senantiasa berhutang dan membalasnya. Sama halnya jika kita memberikan ketulusan kepada seseorang maka senantiasa orang itu akan membayar atas apa yang kita berikan tanpa tuntutan. Jelas untuk proses terjadinya harus ada saling memahami, jika itu tidak ada maka rasa senantiasa untuk memberikan balasan itu juga tidak akan ada. Kenapa? Karena disana tidak ada unsur ketulusan atas memberi dan menerima. Cukup berbelit jika aku ditanya atau dituntut mendeskripsikan masalah percintaan karena dalam menjalani masalah percintaan itu sendiri masih bersifat abstrak bagiku. Mungkin karena aku masih belum menemukan jati diriku dan arah perjalanan hidupku. Aku menikmati setiap cinta yang aku rasakan, aku menerima setiap debaran jantung yang kurasakan, dan aku membiarkan setiap kata cinta yang keluar dari mulutku tanpa aku ketahui sampai kapan dan kemana perasaan itu akan benar-benar berlabuh. Mungkin masih pada Michao yang aku sadar benda mati.
hhhhhhh, kacaunya pikiranku saat ini membuat aku jelas sangat merindukan Michao yang seakan adalah dewa ketulusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar